Ibnu Battutah, siapa dia?
Ibnu Battutah (nama lengkap: Abū ‘Abdullāh Muḥammad bin ‘Abdullāh al-Lawātī aṭ-Ṭanjī) adalah seorang pengembara, ulama, dan penjelajah Muslim paling terkenal dari abad ke-14, sering disebut sebagai penjelajah terhebat dalam sejarah Islam—bahkan melampaui Marco Polo dalam jarak tempuh.
Profil Singkat
- Lahir: 1304 M di Tangier (Maroko)
- Wafat: sekitar 1368–1377 M
- Asal: Afrika Utara (Maghribi)
- Profesi: Ulama fiqih mazhab Maliki, qadhi (hakim), dan penjelajah
- Periode perjalanan: ±29 tahun (1325–1354)
Pencapaian Utama
Ibnu Battutah menempuh perjalanan lebih dari 120.000 km, menjelajahi:
- Afrika Utara & Timur
- Timur Tengah
- Asia Tengah
- India
- Asia Tenggara (termasuk Samudra Pasai di Aceh)
- Tiongkok
- Eropa Selatan
Ia mengunjungi wilayah yang kini mencakup lebih dari 40 negara modern.
Karya Terkenal
Ar-Rihlah (الرحلة)
Catatan perjalanan Ibnu Battutah yang ditulis berdasarkan diktatnya kepada Ibnu Juzayy atas perintah Sultan Maroko.
Isi Ar-Rihlah meliputi:
- Kondisi sosial & budaya masyarakat
- Sistem pemerintahan
- Praktik hukum Islam
- Perdagangan dan jalur maritim
- Kehidupan umat Islam di berbagai belahan dunia
Hubungan dengan Nusantara
Ibnu Battutah singgah di Kesultanan Samudra Pasai (Aceh) sekitar tahun 1345 M.
Ia mencatat bahwa:
- Samudra Pasai adalah kerajaan Islam yang kuat
- Rajanya taat beragama
- Mazhab Syafi’i dominan
- Menjadi pusat perdagangan dan dakwah Islam di Asia Tenggara
Catatan ini menjadi sumber sejarah penting tentang awal Islam di Nusantara.
Mengapa Ibnu Battutah Penting?
- Sumber primer sejarah dunia Islam abad pertengahan
- Bukti awal globalisasi perdagangan & budaya
- Referensi penting bagi sejarah Asia, Afrika, dan Eropa
- Menggambarkan dunia Muslim yang terhubung lintas benua
Perbandingan Singkat
| Ibnu Battutah | Marco Polo |
|---|---|
| 120.000 km | ±24.000 km |
| 29 tahun | ±17 tahun |
| Dunia Islam, Asia, Afrika | Asia Timur & Tengah |
| Ulama & qadhi | Pedagang |


