Widget HTML #1


Bersikap Bijak di Tengah Ketentuan Hidup

Husnuzan kepada Allah ﷻ, Jalan Menuju Damai dan Bahagia


Teks Renungan:
Tidak ada seorang pun yang mampu sepenuhnya mengendalikan kehidupan. Yang bisa diusahakan hanyalah mempersiapkan diri—terutama dalam bersikap—agar mampu menjalani garis hidup yang terkadang tidak selalu seperti yang diinginkan.

Sedih atau gembira, suka atau duka, tangis atau tawa, sejatinya adalah pilihan dalam menyikapi keadaan. Bukan peristiwanya yang paling menentukan, melainkan sikap hati saat menghadapinya.

Dan sebaik-baik pilihan adalah senantiasa berprasangka baik atas ketentuan-Nya. Dari situlah lahir ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan yang menetap di hati, meski keadaan tak selalu sempurna.

Assalam, Semangat Pagi!

Dalil Pendukung

1. Al-Qur’an

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu; dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.”
QS. Al-Baqarah: 216

2. Al-Qur’an

“Dan barang siapa bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluannya).”
QS. Ath-Thalaq: 3

3. Hadis Nabi ﷺ (Hadis Qudsi)

“Aku sesuai dengan prasangka hamba-Ku kepada-Ku.”
HR. Bukhari dan Muslim

4. Hadis Nabi ﷺ

“Sungguh menakjubkan urusan orang beriman, seluruh urusannya adalah kebaikan baginya.”
HR. Muslim

Pesan Inti:
Hidup mungkin tak bisa dikendalikan, tetapi sikap selalu bisa dipilih. Dengan husnuzan kepada Allah ﷻ, hati menjadi rumah bagi kedamaian—dalam keadaan apa pun.

Semoga hari ini diliputi ketenangan dan keberkahan.