Letih yang Dipeluk, Tenang yang Diturunkan
Ketika Lelah Diserahkan kepada Allah ﷻ, Jiwa Tetap Melangkah
Teks Renungan:
Terkadang langkah terasa berat, namun jiwa tetap berjalan. Bukan karena kuatnya diri, melainkan karena ada keyakinan bahwa setiap letih yang dititipkan kepada-Nya tidak pernah kembali sia-sia.
Saat diri menahan tangis dalam diam, dan dunia terasa terlalu bising untuk memahami isi hati, Dia menghadirkan ketenangan yang turun perlahan. Seakan menenangkan bahwa setiap lelah yang disembunyikan, setiap luka yang tak terucap, tetap dipeluk erat oleh kasih sayang-Nya.
Tidak semua lelah perlu dijelaskan kepada manusia. Sebab Allah ﷻ Maha Mengetahui apa yang tak sanggup diucapkan oleh lisan.
Assalam, Semangat Pagi!
Dalil Pendukung
1. Al-Qur’an
“Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dan mengetahui apa yang dibisikkan oleh hatinya, dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya.”
QS. Qaf: 16
2. Al-Qur’an
“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”
QS. Al-Baqarah: 286
3. Al-Qur’an
“Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan.”
QS. Al-Insyirah: 5–6
4. Hadis Nabi ﷺ
“Tidaklah seorang muslim tertimpa kelelahan, penyakit, kesedihan, kegundahan, gangguan, atau kesusahan—bahkan duri yang menusuknya—melainkan Allah akan menghapus sebagian dosa-dosanya.”
HR. Bukhari dan Muslim
5. Hadis Nabi ﷺ
“Ketahuilah, pertolongan itu datang bersama kesabaran.”
HR. Tirmidzi
Pesan Inti:
Setiap lelah yang diserahkan kepada Allah ﷻ adalah ibadah yang sunyi. Mungkin tak terlihat manusia, namun tak pernah luput dari perhatian-Nya.
Semoga hati yang lelah kembali tenang, dan jiwa yang letih kembali dikuatkan.


