Widget HTML #1


Cahaya Amal Baik, Gelapnya Hati karena Maksiat

Ketika Kebaikan Menguatkan Jiwa dan Dosa Menyempitkan Dunia

Sejatinya amal kebaikan akan menjadikan hati bercahaya, fisik terasa kuat, wajah berseri-seri, rezeki menjadi lapang, dan orang lain pun mencintai. Kebaikan yang dilakukan dengan tulus memancarkan energi positif yang menenangkan diri dan sekitar.

Sebaliknya, perbuatan yang tidak baik dapat menyebabkan hati menjadi gelap, wajah muram, fisik terasa lemah, rezeki pun terasa sempit, dan orang lain berkurang rasa sukanya. Dunia terasa sempit, sesempit dada. Segalanya terasa menyebalkan; kata orang, bawaannya ingin marah saja.

Karena itu, peliharalah diri untuk tetap berada dalam kebaikan, agar hati tetap hidup, jiwa tetap lapang, dan hidup senantiasa diberkahi.

Assalam, Semangat Pagi!

Dalil Pendukung

1. Al-Qur’an

“Barang siapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, pasti Kami akan berikan kepadanya kehidupan yang baik.”
QS. An-Nahl: 97

2. Al-Qur’an

“Maka barang siapa yang Allah kehendaki untuk diberi petunjuk, Dia akan melapangkan dadanya untuk (menerima) Islam; dan barang siapa yang Dia kehendaki sesat, Dia jadikan dadanya sempit lagi sesak.”
QS. Al-An‘am: 125

3. Hadis Nabi ﷺ

“Sesungguhnya kebaikan itu adalah akhlak yang baik, dan dosa adalah sesuatu yang mengganjal di hatimu dan engkau tidak suka jika diketahui orang lain.”
HR. Muslim

4. Atsar Ulama (Ibnu Qayyim rahimahullah)

“Sesungguhnya kebaikan memiliki cahaya di hati, sinar di wajah, kelapangan rezeki, dan kecintaan di hati manusia. Sedangkan maksiat memiliki kegelapan di hati, hitam di wajah, kelemahan di badan, dan kebencian di hati manusia.”

Pesan Inti:
Hati yang bercahaya melahirkan hidup yang lapang. Jagalah amal, karena amal itulah yang menjaga kita—di dunia dan akhirat.

Semoga menguatkan dan menjadi pengingat untuk kita semua.