Ikhlas: Kunci Kekuatan Ruhiyah dan Ketenteraman Jiwa
Melepaskan Harap pada Manusia, Menitipkan Segalanya kepada Allah ﷻ
Teks Renungan:
Jika diri tidak ikhlas, akan mudah tersinggung dan kecewa karena terlalu banyak berharap. Maka biasakanlah, setiap selesai berbuat kebaikan, lupakan kebaikan itu. Titipkan sepenuhnya di sisi-Nya dan jangan pula disebut-sebut, karena menyebutnya dapat mengurangi nilainya.
Menjadi hamba yang ikhlas akan memiliki kekuatan ruhiyah yang besar. Setiap kalimat dan perilakunya bersih, jujur, dan tidak dibuat-buat. Semua dilakukan tanpa mengharap balasan apa pun, kecuali memberikan yang terbaik bagi siapa pun, semata-mata karena Allah ﷻ.
Assalam, Semangat Pagi!
Dalil Pendukung
1. Al-Qur’an
“Padahal mereka tidak diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus.”
QS. Al-Bayyinah: 5
2. Al-Qur’an
“Apa saja harta yang kamu infakkan, maka (balasannya) untuk dirimu sendiri. Dan janganlah kamu berinfak melainkan karena mengharap wajah Allah.”
QS. Al-Baqarah: 272
3. Hadis Nabi ﷺ
“Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.”
HR. Bukhari dan Muslim
4. Hadis Nabi ﷺ
“Barang siapa yang beramal karena riya’, maka Allah akan membuka aibnya; dan barang siapa yang beramal untuk mencari popularitas, maka Allah akan menyingkap niatnya.”
HR. Ahmad
Pesan Inti:
Ikhlas bukan sekadar diam dan tidak berharap, tetapi keteguhan hati untuk berbuat baik tanpa menggantungkan kebahagiaan pada manusia. Ketika ikhlas tumbuh, hati menjadi kuat, jiwa menjadi lapang, dan hidup terasa ringan.
Semoga bermanfaat dan menenangkan hati.


